Ekonomi Pariwisata Chapter 3 - KECENDERUNGAN PERJALANAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

on Rabu, 18 September 2013


     Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?



Jawaban:



a)     Astina

Jumlah penduduk  (P = Population)          : 14.500.00


Number of Tourist (N)
(orang)
Frequency (F)
Trip (T)
(perjalanan)
1.150.000
1 kali 
1.150.000
475.000
2 kali
950.000
185.000
3 kali
555.000
Total 1.810.000

Total 2.655.000
 
 
·         Kecenderungan Perjalanan Bersih(Net Travel Propensity)
  
     NTP =   1.810.000 x 100%
                  14.500.000
              =   12, 48 %
·         Kecenderungan Perjalanan Kotor(Gross Travel Propensity)  
    
     GTP =  2.655.000 x 100 %
                14.500.000
             =  18, 31 %
·         Frekuensi Perjalanan(Travel Frequency)  
     TF = GTP =18,31 %
              NTP   12,48 %
          = 1.46 x
    TF = T = 2.655.000 = 1.46 x
             N    1.810.000
b)     Amarta 
       Jumlah penduduk  (P = Population)          : 9.700.000


Number of Tourist (N)
(orang)
Frequency (F)
Trip (T)
(perjalanan)
675.000
1 kali 
675.000
355.000
2 kali
710.000
193.000
3 kali
579.000
Total 1.223.000

Total 1.964.000
 
 ·         Kecenderungan Perjalanan Bersih(Net Travel Propensity)
       NTP = 1.223.000 x100 %
                   9.700.000
                = 12, 60 %
·         Kecenderungan Perjalanan Kotor(Gross Travel Propensity)  
     GTP = 1.964.000 x 100 %
                 9.700.000
             = 20.24 % 
·         Frekuensi Perjalanan(Travel Frequency)
      TF = GTP = 20,24%
              NTP   12,60 %
           = 1.60 x           
     TF = T = 1.964.000
              N    1.223.000
          = 1.60 x            
     Kesimpulan :
 

ASINTA
AMARTA
Population
14.500.000 jiwa
9.700.000 jiwa
NTP
12.48 %
12.60 %
GTP
18.31 %
20.24 5
TF
1.46 x
1.60 x
  
    Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa negara Amarta penduduknya memiliki kemampuan yang lebih besar melakukan kegiatan wisata sebagai negara asal wisatawaan bila dibandingkan dengan negara Asinta walaupun jumlah penduduknya lebih banyak dengan negara Amarta tidak menjamin penduduknya memiliki kemampuan berwisata.
Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ? 
a. Kecenderungan Perjalanan Bersih (Net Travel Propensity) 
Kecenderungan ini membandingkan antara jumlah orang-orang atau suatu kelompok dalam suatu negara dengan menghitung kemampuan kelompok tersebut dalam melakukan minimal satu kali perjalanan terhadap jumlah seluruh masyarakat di negara tersebut. Perbandingan ini akan memperlihatkan persentase berapa orang yang melakukan perjalanan. Hingga dapat disimpulkan bahwa persentase yang muncul tidak akan mencapai nilai 100% karena dalam suatu negara tidak mungkin seluruh warganya memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor kebutuhan maupun faktor ekonomi. Persentase terbesar yang dapat dihasilkan bisa mencapai 70% -80 % .

   b. Kecenderungan Perjalanan Kotor (Gross Travel Propensity) 
Kecenderungan perjalanan kotor adalah membandingkan jumlah perjalanan yang dilakukan suatu kelompok atau masyarakat di suatu negara atau daerah dengan seluruh jumlah populasi negara tersebut hingga didapat persentase dari perbandingan tersebut. Persentase yang dihasilkan dapat melebihi 100% bahkan dua kali lipatnya, karena satu orang dapat melakukan perjalanan 3x atau lebih.  
Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ?
   Contoh Kondisi Elastis

             Seorang wisatawan yang melakukan perjalanan wisata yang dibayarkan oleh perusahaan      tempat wisatawan tersebut bekerja.     

Seorang karyawan yang mendapatkan hadiah keluar negeri karena memenangkan Employee  Of  The Year, sehingga karyawan tersebut melakukan perjalanan wisata keluar negeri. Dan perjalanan wisata tersebut dibayarkan oleh perusahaannya. Sehingga karyawan yang melakukan perjalanan wisata tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri Karena semua perjalanannya sudah dibayarkan oleh perusahaan.

  • Contoh Kondisi Elastisitas Murni

     Kenaikan Harga Bahan Makanan.

    Kenaikan harga bahan makanan dapat mempengaruhi harga produk di dalam bidang jasa pariwisata. Karena harga dari makanan tersebut akan naik, tetapi berapapun harga makanan, permintaan akan produk tersebut akan sama besar(tidak berubah).

     
  • Contoh Kondisi Tidak Elastis

    Kenaikan harga tiket pesawat.

    Seorang wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan tidak pesawat A. Tetapi karena jatuh pada hari raya maka harga tiket pesawat A tersebut menjadi naik 50%.Maka wisatawan tersebut mengganti maskapai penerbangan A ke B yang dimana tiket tersebut lebih murah. Maka Maskapai penerbangan A mengalami penurunan permintaan.